Selasa, 19 Januari 2010

KISI-KISI AL-QUR'AN HADIS UAMBN MTs NEGERI BUKIT RAYA PEKANBARU TP.2009-2010

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010

NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI YANG DIUJI MATERI PEMBELAJARAN SUMBER KET
1. Memahami dan mencintai Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman Hidup 1.1 Menyebutkan Pengertian Al-Qur’an Al-Qur’an Menurut bahasa adalah: Bacaan. sedangkan
Al-Qur’an Menurut Istilah adalah: Kalam Allah swt yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya.
Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai
BAB I Halaman 2
1.2 Menunjukkan contoh mengfungsikan al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan Cara-cara mengfunsikan al-Qur’an dalam kehidupan:
a. Menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi
b. Menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga/rumah tangga
c. Menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
d. Menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
e. Menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai hakim dalam menyelesaikan masalah.
Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB I
Halaman 6 – 12
1.3 Menyebutkan cara mencintai al-Qur’an dan hadis Mencintai al-Qur’an dan hadis dapat diwujukan dalam beberapa bentuk, antara lain:
a. Berusaha memilki al-Qur’an dan hadis meskipun harus menyisihkan uang saku.
b. Memilliki kemauan untuk dapat membaca al-Qur’an dan hadis secara benar meskipun harus mengeluarkan biaya.
c. Memilki kemauan yang sungguh-sungguh untuk dapat memahami isi al-Qur’an dan hasdis secara benar.
d. Rajin mendatangi majlis-majlis ilmu yang mempelajari al-Qur’an dan hadis.
e. Tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau menghina al-Qur’an dan hadis.
f. Berusaha menjaga kesucian al-Qur’an dan hadis tanpa memandang remeh.
g. Memiliki kepdulian apabila melihat lembaran yang bertuliskan al-Qur’an atau hadis berceceran dengan mengumpulkan atau membakarnya.
Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 23 - 24
1.4 Menunjukkan contoh perilaku oarang yang mencintai al-Qur’an dan Hadis. Perilaku oarang yang mencintai al-Qur’an dan hadis:
a. berupaya mewujudkan berdirinya taman pendidikan al-Qur’an (TPQ) di lingkungan masing-masing.
b. Ikut serta secra aktif dalam upaya melancarkan jalannya TPQ, baik dengan pikiran, tenaga maupun materi.
c. Menyediakan waktu khusus untuk mempelajari al-Qur’an dan hadis untuk kemudian diajarkan kepada orang lain.
d. Selalu menjadikan al-Qur’an atau hadis sebagai dasar dalam segala tindakan dan cara berpikirnya.
Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 25
2. Meningkatkan pemahaman al-Qur’an surat al-fatihah, dan surat-surat pilihan yang telah di hafal di SD/MI melalui upaya menangkap maknanya, mamahami kandungan isinya, dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan 2.1 Mengartikan Ayat dalam Q.S. an-Naas    ••   ••   ••    • ••   •   •   • •• 
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia.
• Al-Qur’an terjemahan
• Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai
BAB III Halaman 33-34

2.2 Menyebutkan contoh fenomena kehidupan yang berhubungan dengan Q.S. al-Ikhlas Surat al-Ikhlas berisi tentang pengesaan Allah swt.
a. di dalamnya terdapat tauhid uluhiyah. Yaitu pengakuan bahwa hanya Allahlah tempat tempat bergantung semua mahluk.
b. Allah swt maha berdiri sendiri sehingga tidak pantas jika Dia memiliki orang tua ataupun anak.

Contoh Fenomena dalam kehidupan adalah:
Kita boleh memohon kepada orang lain, tetapi keyakinan terlaksananya semua permohonan adalah karena Allah swt.
Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB III
Halaman 36-37
2.3 Menyimpulkan akhlak yang harus dihindari dari Q.S. al-Lahab. Problematika dakwah yang terdapat dalam Surat al-Lahab ialah sifat Ingkar Abu Lahab terhadap seruan dakwah serta segala upayanya untuk menghambat jalannya dakwah islam. Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB VII
Halaman 87
2.4 Menunjukkan fenomena kehidupan bermasyarakat dalam beribadah yang tidak sesuai dengan kandungan Q.S. al-Kafirun                   •             
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

fenomena kehidupan bermasyarakat dalam beribadah yang senantiasa menunjukkan sikap fanatik Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB VI
Halaman 71 – 72



2.5 Mengartikan ayat dalam Q.S. al-Kautsar             
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus • Al-Qur’an terjemahan
• Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai
BAB III Halaman 27
2.6 Menyimpulkan ciri-ciri orang yang mendustakan agama sesuai dengan kandungan Q.S. al-Ma’un                                
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB III
Halaman 31 – 33



2.7 Menyimpulkan isi kandungan Q.S. al-Humazah            •      •                  •       
Isi kandungan Q.S Al-Humazah adalah :
1. Sifat umpat mengumpat adalah buruk sehingga diancam dengan neraka wail
2. Usaha orang-oran gpengumpat dan pencela adalah mengumpulkan harta serta menghitung dan mengira bahwa hartanya itu dapat menghindarkannya dari maut
3. Orang-orang pengumpat benar akan dijerumuskan ke dalam neraka Huthamah
4. Api neraka Huthamah menyala dan menjilat sampai ke hulu hati
- Dalam surat ini diterangkan bahwa orang-orang yang suka mencela orang lain, suka memfitnah dan mengumpulkan harta tetapi tidak diinfaqkan di jalan Allah, akan di azab
- Ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 72 – 74



2.8 Menyebutkan kelompok orang yang tidak mau beriman sampai datang bukti yang jelas sesuai dengan isi Q.S. al-Bayyinah                                    
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus.
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

yang dimaksud dengan isi kitab-kitab yang lurus ialah isi kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni. Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB VI
Halaman 74 – 75


2.9 Menyebutkan contoh perilaku orang yang disebutkan dalam Q.S. at-Takasur                           •        • 
Perilaku orang disebutkan dalam Q.S At-Takatsur adalah orang-orang yang bermegah-megah dengan kehidupan dunia, mereka membangga-banggakan kemewahan dunia; sangat mencintai harta yang telah dimiliki, terlalu hemat dalam mebelanjakan harta, merasa berat untuk mengeluarkan harta untuk kepentingan agama dan kemanusiaan, kurang memperhatikan urusan-urusan kemasyarakatan.
Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB VI
Halaman 75


2.10 Mengartikan salah satu ayat Q.S.al-Qori’ah             ••         •          •               
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 14 - 15
2.11 Mendiskripsikan keadaan manusia dalam Q.S al-Qori’ah Keadaan manusia dalam Q.S al-Qori’ah adalah:
a. Manusia seperti laron yang bertebaran karena kebingungan,
b. gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
c. Bumi mengeluarkan beban berat yang di kandungnya karena dahsayatnya guncangan saat itu.
d. Keadaan orang-orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang lebih banyak, mereka berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) yaitu hidup di surga.
e. Keadaan orang-orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang sedikit, orang seperti ini akan celaka dan akan dimasukkan ke dalam neraka Hawiyah yaitu api yang sangat panas.
Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 15 – 17
2.12 Menyebutkan perilaku orang yang mengimani isi kandungan Q.S. al-Qori’ah dan az-Zalzalah. Perilaku orang yang mengimani isi kandungan Q.S. al-Qori’ah dan az-Zalzalah adalah:
a. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa alam semesta ciptaan Allah swt. Dan Dia pula yang mengatur serta menguasainya.
b. Memperoleh petunjuk hidup yang benar sesuai yang dikehendaki Allah sehingga tidak akan menyesal karena amal yang telah kita lakukan di dunia.
c. Dapat mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di akhirat yang lebih baik
d. Merasakan ketenangan karena semua akan diperlakukan adil dihadapan Allah, tidak akan ada yang didzalimi.
e. Lebih mantap dalam beramal, karena yakin akan mendapat balasan dari Allah swt.
Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 23 - 24
2.13 Menunjukkan contoh fenomena alam yang berhubungan dengan Q.S. al-Qori’ah dan az-Zalzalah. Fenomena yang terungkap dalam surat al-Qori’ah dan az-Zalzalah adalah peristiwa besar, yaitu hari hancurnya alam semesta yang disebut hari kiamat.
Contoh fenomena alam yang terungkap dalam Surat Al-Qari’ah dan Al-Zalzalah adalah :
1. Peristiwa besar yaitu hari hancurnya alam semesta yang disebut kiamat
2. Manusia berlarian kesana kemari kebingungan karena panik melihat fenomena alam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
3. Manusia seperti laron yang beterbangan karena kebingungan
4. Gunung-gunung bagaikan bulu yang dihambur-hamburkan
5. Bumi mengeluarkan beban berat yang dikandungnya
6. Sekecil apapun perbuatan manusia kan memperoleh balasan dari Allah SWT. Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 22
2.14 Menyimpulkan golongan orang yang merugi sesuai dengan isi kandungan Q.S. al-Ashr Kerugian yang dialami manusia ialah bahwa kesempatan hidup di dunia tidak dapat digunakan sebaik-baiknya sesuai petunjuk agama.
Semua manusia berada dalam kerugian, kecuali yang beriman, beramal shaleh, dan mau saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran.
Golongan orang yang merugi yang disebutkan dalam Q.S Al-Ashr adalah :
a. Orang yang mensia-siakan waktu dan menghabiskan waktu kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan petunjuk agama
b. Tidak beriman kepada Allah
c. Tidak mau mengerjakan amal saleh
d. Tidak mau saling menasehati
e. Tidak sabar Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB V
Halaman 60 -62
2.15 Menjelaskan maksud isi kandungan salah satu ayat Q.S. al-Alaq Isi kandungan Q.S al-Alaq:
a. Ayat 1 : berisi perintah secara tegas kepada Rasulullah saw untuk membaca.
b. Ayat 2 : Allah swt menyatakan bahwa manusia diciptakan dari ’alaqah (segumpal darah).
c. Ayat 3 : Perintah membaca (belajar) sebagai penegasan bahwa Allah swt Mahamulia.
d. Ayat 4 : Allah swt menjelaskan bahwa Dia mengajar manusia dengan pena.
e. Ayat 5 : Allah swt menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya.

Kesimpulannya: Q.S. al-Alaq berisikan tentang Kewajiban menuntut ilmu. Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB V
Halaman 65 - 68
2.16 Menunjukkan perilaku orang yang menerapkan isi kandungan Q.S al-Insyiroh                  •   •  •            

Perilaku orang yang menerapkan isi kandungan Q.S A-Insyirah adalah :
1. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan yang bermanfaat dan berdaya guna sesuai dengan petunjuk agama
2. Tidak bermalas-malasan sehingga waktu yang tidak terbuang sia-sia
3. Tidak berputus asa atas kesulitan yang dihadapi. Allah telah menjanjikan bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan
4. Kita tidak seharusnya cepat merasa puas dengan apa yang kita hasilkan hari ini. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB II
Halaman 15


3.
Menghafal dan memahmai makna hadis-hadis yang terkait dengan tema isi kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 3.1 Menuliskan kata yang kosong dalam hadis tentang ciri iman dan ibadah yang di terima Allah


























Hadis Pertama:
Iman itu ialah dipercaya dalam hati. Di ucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. (H.R.Ibnu Majah dari Ali bin Abi Talib No.64)
Hadis Kedua:
Jibril berkata, ”Kabarkanlah kepadaku tentang iman? ”Rasulullah Saw Bersabda. Iman itu ialah kamu percaya kepada Allah, malikat-malikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari akhir, dan kamu percaya pada Takdir yang baik dan yang buruk. (H.R Muslim dari Abu Hurairah No.51)
Hadis ketiga:
Iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama adalah ucapan la ila-haillallah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman. ( H.R.Muslim dari Abu Hurairah No.51)
Hadis keempat:
Allah swt berfirman: Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan Aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia! Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah. Sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali yang didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, Ini demi Allah dan ini demi kekeluargaan, perbuatan itu hanya kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, Ini demi Allah dan ini demi pemimpin kalian. Amalan seperti itu hanyalah untuk kehormatan pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah. (H.R.al-Bazzar dari ad-Dahaq dalam hadis Muslim Jilid 1 Hal.29) Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 44




3.2 Mengartikan ungkapan dalam hadis tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah. Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 45 – 47





3.3 Menunjukkan salah satu contoh amalan dalam kehidupan yang sesuai dengan hadis tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 45 – 47




3.4 Melanjutkan bacaan hadis tolong menolong dan mencintai anak yatim Hadits tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim :
)۱ (الْمُسْلِمُ أَخُواالْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حاَجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخارى عن عبد الله بن عمر)
)۲ (أَنَاوَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا (رواه البخارى عن سهل بن سعد)
)۳ (خَيْرُ بَيْتٍ فِى الْمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ إِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى الْمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَآءُ إِلَيْهِ (رواه ابن ماجه عن أبى هريرة)
)۴ (مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ واللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ (رواه المسلم عن أبى هريرة)
Terjemahan Hadits :
Hadits Pertama
Seorang muslimin itu saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiaya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa membantu keperluan saudaranya, Allah akan (membalas) membantu keperluannya. Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kerusakan, Allah akan membebaskan satu kesusahan darinya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat. (H.R Bukhari dari Abdullah bin Umar)
Hadits Kedua
Allah dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk dan jari tengah serta belia merenggangkan antara keduanya (H.R Sahal bin Said)
Hadits Ketiga
Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Sedangkan seburuk-buruk orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat. (H.R Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Hadits Keempat
Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan di dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (H.R Muslim dari Abu Hurairah) Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 42 – 45


3.5 Menjelaskan pahala orang menyantuni anak yatim )۲ (أَنَاوَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا (رواه البخارى عن سهل بن سعد)
Hadits Kedua
Allah dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk dan jari tengah serta belia merenggangkan antara keduanya (H.R Sahal bin Said) Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB IV
Halaman 45 – 46


3.6 Mengartikan potongan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat

3.7 Menjelaskan keterkaitan antara kehidupan dunia dan akhirat

3.8 Menyebutkan potongan hadis yang sesuai dengan hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat )۱ (لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ ِلآخِرَتِهِ وَلاَ آخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتَّى يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا فَإِنَّ الدُّنْيَا بَلاَغٌ إِلَى الآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا كَلاً عَلَى النَّاسِ (رواه إبن عساكر عن أنس)
)۲ ( الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِى كُلِّ خَيْرٍ إِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ (رواه المسلم عن أبى هريرة)
)۳ (َلأَنْ يَأْخُذَ أَخُذَكُمْ أَحْْبَلاً فَيَأْخُذَ حُُزْمَةً مِنْ حَطَبٍ فَيَبِيْعَ فَيَكُفَّ اللهُ بِهِ وَجْهَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أُعْطِيَ أَمْ مُنِعَ (رواه البخارى عن الزبير بن العوّام)
Terjemahan Hadits :
Hadits Pertama
Bukanlah orang yang baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi beban orang lain. (H.R Ibnu ‘Asakir dari Anas)

Hadits Kedua
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, sedangkan pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya. (H.R Muslim dari Abu Hurairah)
Hadits Ketiga
Sungguh jika salah seorang diantara kamu membawa seutas tali untuk mencari seikat kayu baker, lalu kayu itu dijual sehingga Allah mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan hasil jualannya itu lebih baik diberi maupun ditolak. (H.R Bukhari dari Ibnu Zubair bin Awwam)
Penjelasan hadits :
Hadits Pertama
Menyatakan bahwa meninggalkan (mengabaikan) dunia dan hanya mementingkan akhirat tidak benar. Sebaliknya mementingkan dunia saja dan mengabaikan akhiratpun tidak benar. Urusan dunia dan akhirat hendaknya sama-sama diperhatikan.
Hadits Kedua
Merupakan tuntunan bagi setiap mukmin, yaitu harus memiliki kekuatan dan semangat. Kedua hal ini sangat penting dalam menjalani hidup di dunia.
Hadits Ketiga
Merupakan perintah bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup. Meminta-minta kepada orang lain adalah perbuatan yang tidak terpuji dan harus ditinggalkan. Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB VII
Halaman 84







3.9 Menyimpulkan isi kandungan hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Isi kandungan hadis tentang upaya menjaga dan melestarikan lingkungan alam, antara lain:
a. menggali sumur di tempat-tempat yang masih kekurangan uantuk pengairan lilngkkungan
b. Menghidupkan (memanfaatkan) bumi agar membawa manfaat bagi lingkungan dan sekaligus menjaga tanah dari erosi atau pengikisan
c. Tidak mengebiri binatang agar dapat berkembang biak secara alami dan sekaligus menjaganya dari kepunahan.
d. Tidak mengurtung binatang agar dapat hidup bebas. Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB III
Halaman 33 – 39
3.10 Menunjukkan potongan hadis yang sesuai dengan kalimat yang ada.
hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan adalah adalah :
)۱ (مَنْ أَحْيَ أَرْضًا مَيِّتَةً فَهِىَ لَهُ (رواه الترمذى عن جابر بن عبدالله)
)۲ (مَنْ حَفَرَ بِئْرًا فَلَهُ أَرْبَعُوْنَ ذِرَاعًا عَطَنًا لِمَاشِيَتِهِ (رواه ابن ماجه عن عبدالله بن مغفل)
)۳ (نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ إِخْضَآءِ الْخَيْلِ وَالْبَهَآئِمِ (رواه أحمد عن إبن عمر)
)۴ (أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى صَيْرِ الرُّوْحِ وَعَنْ إِخْضَآءِ الْبَهَآئِمِ نَهْيًا شَدِيْدًا (رواه البزار)
Terjemahan Hadits :
Hadits Pertama
“Barang siapa menghidupkan suatu bumi yang mati, maka bumi itu baginya (miliknya).” (H.R at-Tirmizi dari Jabir bin Abdullah)
Hadits Kedua
“Barang siapa menggali suatu sumur, maka ia (berhak) empat puluh hasta sebagai kandang ternaknya.” (H.R Ibnu Majah dari Abdullah bin Mugaffal)
Hadits Ketiga
“Rasulullah SAW melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang.” (H.R Ahmad dari Ibnu Umar)
Hadits Keempat
“Sesungguhnya Nabi SAW melarang (seseorang) mengurung setiap yang bernyawa dan mengebiri binatang-binatang dengan larangan yang keras.” (H.R al-Bazzar dari Ibnu Abbas) Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB III
Halaman 33




3.11 Menyimpulkan isi kandungan hadis tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu Hadits tentang menuntut ilmu :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ :قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيْرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ (رواه إبن ماجه)
Terjemahan hadits:
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (tidak tepat), seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara atau emas.” (H.R Ibnu Majah)





Hadits tentang Menghargai Waktu :
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِيْ فَقاَلَ كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِرِ سَبِيْلٍ وَكَانَ ابْنُعُمَرَ يَقُوْلُ إِذَآأَمْسَيْتَ فَلاَتَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَآأَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِالْمَسَآءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرِضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ (رواه البخارى)
Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata, “Rasulullah SAW memegang pundakku seraya bersabda, “Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.” Ibnu Umar berkata, “Apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi datang. Apabila kamu berada di pagi hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore datang. Gunakanlah waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” (H.R al-Bukhari)

Kesimpulan isi kandungan hadits tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu :
1. Menuntut ilmu wajib bagi setiap orang Islam
2. Keutamaan orang yang menuntut ilmu :
a. Seperti orang yang berjihad di jalan Allah
b. Mempelajari satu ayat dari Kitab Allah memperoleh nilai lebih baik (pahala) daripada shalat sunnah 100 rakaat
c. Dimudahkan Allah SWT jalan menuju surga
3. Menghargai waktu antara lain :
a. Memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, baik yang formal maupun non formal
b. Menampakkan kesungguhan dalam belajar
c. Lebih mengutamakan penguasaan ilmu daripada memikirkan harta
d. Rajin menghadiri majlis-majlis ta’lim.


Di dalam buku lain di jelaskan:
Isi kandungan hadis tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu antara lain:
a. Kita harus giat menuntut ilmu selama masih mempunyai kesempatan. Jika kita tidak memanfaatkan waktu untuk belajar, kita akan mendapatkankerugian.
b. Kita harus mampu menghargai waktu sebaik-baiknya, jangan membiasakan diri bermalas-malasan dan menghabiskan waktu dengan perbuatan yang tidak bermanfaat. Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB VI
Halaman 83
3.12 menunjukkan contoh perilaku yang mengamalakan hadis tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu Bentuk-benntuk pengamalan isi kandungan hadis tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu:
a. Memnfaatkan masa mmuda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, baik secara formal maupun nonformal.
b. Menampakkan kesungguhan dalam belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
c. Lebih mengutamakan penguasaan ilmu dari pada memikirkan harta.
d. Rajin mengahdiri majlis-majlis taklim, seperti seminar dan pengajian. Buku Qur’an Hadis Kelas 3 Terbitan Tiga Serangkai BAB VI
Halaman 84
4. Memahami dan menerapkan bacaan Tajwid 4.1 Mengidentifikasi hukum bacaan nun mati dalam salah satu ayat Q.S al-Humazah            •      •                  •       
Lafal  adalah contoh Idgham Bilaghunnah
Lafal   adalah contoh Idgham Bighunnah
Lafal • adalah contoh Iqlab
Lafal    adalah contoh Idgham Bighunnah Buku Qur’an Hadis Kelas 2 Terbitan Tiga Serangkai BAB 1
Halaman 4
4.2 Menyebutkan contoh bacaan dalam Q.S al-Bayyinah yang mengandung hukum bacaan mim mati   
   
   
   •
     
Contoh yang bergaris bawah adalah: Izhar Syafawi Buku Qur’an Hadis Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB V
Halaman 63

4.3 Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid dalam salah satu ayat Q.S al-Ma’un                                

Lafal adalah contoh: Alif Lam Syamsiah
Lafal adalah contoh Mad ‘Aridlissukun
Lafal   contoh Idgham Bilaghunnah
Lafal   adalah contoh Izhar Syafawi
Lafal  adalah contoh Izhar Syafawi
Buku Qur’an Hadis
Kelas 1 Terbitan Tiga Serangkai BAB V
Halaman 62
4.4 Menunjukkan contoh bacaan mad iwadh Mad iwadh terjadi apabila ujung kalimat yang berbaris fathah dua (tanwin fathah) dihentikan. Panjang bacaannya 2 harakat. Contoh:
                















4.5 Mengidentifikasi hukum bacaan mad shilah dalam ayat Q.S al-Qori’ah             ••         •          •               
Lafal mad shilah adalah yang bergaris di bawah.















4.6 Menentukan jenis bacaan mad dalam salah satu ayat Q.S. al-Qodr                    •               
   adalah contoh bacaan mad jaiz munfashil
adalah contoh bacaan mad jaiz munfashil
 •adalah contoh bacaan mad wajib muttashil
4.7 Mengidentifikasi jenis bacaan ro’ dalam salah satu ayat Q.S al-Insyiroh.                  •   •  •            
Huruf yang bergaris di bawah di baca dengan tafkhim (Tebal). Dan yang di baca tarkik (Tipis) hanya pada lafadz 

Pekanbaru, 5 Januari 2010
Guru bidang study






AMRULLAH, S.Pd.I







KISI-KISI
UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)
MTs NEGERI BUKIT RAYA PEKANBARU



MATA PELAJARAN :
AL- QUR’AN HADIS



TAHUN PELAJARAN
2009 - 2010

PROFIL MTs NEGERI BUKIT RAYA PEKANBRAU


PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PEKANBARU KAMPUS SIMPANG TIGA

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan suatu negara. Pendidikan juga merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, di mana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju.

Sejalan dengan itu, Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru Kampus Simpang Tiga adalah satuan pendidikan formal yang telah diakui undang-undang yang merupakan jenjang pendidikan dasar. Dalam undang-undang RI No: 20 Tahun 2005 Pasal 12 ayat 5 disebutkan “Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat”.

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru Kampus Simpang Tiga selalu dan terus berbenah diri guna mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepad Allah SWT, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam kerangka itu, Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru Kampus Simpang Tiga ingin menampilkan profilnya agar dapat diketahui keadaannya guna dievaluasi dan dibenahi agar fungsi dan tujuan pendidikan itu tercapai.

A. Sejarah dan Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru Kampus Simpang Tiga

Surat edaran Menteri Agama RI No: D.III/Ed/43/1978 tanggal 18 Februari 1978 tentang struktur baru kelembagaan Pendidikan Agama, menjelaskan bahwa PGAN 6 tahun dipecah menjadi PGAN dan MTsN.

Berdasarkan surat edaran tersebut, PGAN Pekanbaru ikut menyesuaikan, maka pada tahun 1979 PGAN 6 tahun Pekanbaru dipecah menjadi PGAN dan MTsN Pekanbaru, yang lokasinya berada pada satu area dengan posisi PGAN di sebelah selatan dan MTsN Pekanbaru di sebelah utara. Dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru Kampus Simpang Tiga merupakan bagian dari MTsN Pekanbaru. kemudian berdiri sendiri menjadi MTs Negeri Bukit Raya Pekanbaru